Berbagai Tradisi Lebaran

Setelah 30 hari berpuasa akhirnya pada tanggal 1 Oktober, umat muslim merayakan hari idul fitri atau yang sering disebut hari lebaran. Banyak tradisi yang dilakukan oleh umat muslim ketika menyambut hari kemenangan, antara lain berkeliling kota di malam takbiran, melakukan sholat ied dihari pertama lebaran, saling bermaaf-maafan, sungkeman kepada orang tua, mudik, mengunjungi sanak saudara, memberi zakat kepada orang miskin hingga memberikan ”salam tempel” kepada saudara yang masih kecil. Biasanya, beberapa hari menjelang lebaran, umat muslim akan mudik ke daerah asal mereka untuk berkumpul bersama dengan keluarga besar di kampung. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya ataupun kota besar yang lain akan sepi karena banyak ditinggal oleh penduduknya yang mudik. Saat malam takbiran, ada berbagai kegiatan yang dilakukan seperti berkeliling kampung atau kota, berjalan ramai-ramai sambil membawa obor, namun ada juga yang memilih berkumpul bersama keluarga di rumah. Dan esoknya pada hari lebaran tanggal 1 Oktober 2008, umat muslim melakukan sholat ied. Ada sesuatu yang menarik yang terjadi disaat umat muslim melakukan sholat ied, para pengemis baik anak kecil, orang dewasa, dan juga manula telah duduk berjejer dengan tangan mengadah untuk meminta uang dari para jamaah yang telah selesai sholat. Setelah sholat biasanya mereka kembali ke rumah untuk sungkeman kepada orang tua, saling bersalam-salaman dan saling memaafkan, para umat muslim biasanya melanjutkan untuk pergi berkunjung ke rumah saudara ataupun pergi berekreasi. Ada satu lagi tradisi yang banyak dilakukan umat muslim pada saat lebaran yaitu memberikan salam tempel kepada keponakan atau saudara yang masih kecil. Yang memberikan salam tempel adalah orang yang sudah memiliki penghasilan. Jumlah uang yang diberikan pun bervariasi. Namun tradisi itu tidak harus dilakukan, tergantung kemampuan dari masing-masing orang.

Ada juga tradisi yang dilakukan di Solo dan Yogyakarta bila lebaran, yaitu gunungan grebeg syawal. Tradisi itu dilakukan Kraton Yogyakarta dan Solo. Maksud dari gunungan grebeg syawal itu adalah persembahan raja kepada rakyatnya, serta rasa syukur kepada Tuhan YME karena telah melakukan puasa selama sebulan. Gunungan grebeg syawal berisi berbagai hasil bumi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan diperebutkan oleh beribu-ribu warga. Mereka mempercayai bila mendapatkan salah satu bagian dari gunungan grebeg syawal akan mendapat berkah. Dan pastinya masih banyak tradisi lebaran di berbagai daerah di Indonesia.

Oleh: Camelia A.r

0 comments: