Kurang lebih 1 tahun silam, dua orang yang tak terkesan pembina sekolah menapakkan kaki-kaki mereka di halaman Karitas 3. Awalnya kami para siswa meragukan kehadiran kedua orang tersebut sebagai Pembina ekskul kami., pak Kusnan sebagai Pembina Teater dan pak David sebagai Pembina band/musik. Maklumlah, sosok mereka jauh dari menarik dan perlente. Adapun latar belakang pak Kusnan adalah masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Dr.Soetomo dan pemain teater Sanggar Suroboyo. Lalu pak David adalah jebolan Sarjana Sosiolog Univ.Airlangga dan personil Lontar Band.
Perkenalan dan kedekatan kami dengan beliau berdua, dimulai sejak LDKS yang dimotori OSIS generasi Tuna-Debrina. Pak Kusnan dan pak David menjadi pendamping LDKS. Sejak saat itu dan di hari-hari kemudian, para OSIS dan para siswa semakin mengenal beliau berdua sebagai sosok yang menyenangkan dan mengasyikan. Tak hanya anak-anak OSIS, bahkan Anak-anak Band, anak-anak Futsal, anak-anak Basket, anak-anak Dance, anak-anak Teater; semuanya merasa nyaman berkegiatan dan didampingi oleh beliau berdua. Hingga tak jarang pula anak-anak curhat pada pak Kusnan atau pak David tentang masalah dengan pacar, hingga dengan keluarga mereka. Tak heranlah jika banyak para orang tua yang lebih mempercayakan kami untuk didampingi oleh pak.Kusnan dan pak David. Ketimbang oleh guru lain. Bahkan hanya pada beliau berdua-lah, tak sedikit anak-anak Karitas 3 yang dengan ikhlas mencium tangan saat berpamitan pulang. Tidak pada guru lain. Keakraban itu pun berbuah panggilan ‘Papi’ untuk pak Kusnan dan panggilan ‘Babe’ untuk pak David.
Kedua sosok ini bodoh bermain futsal, basket, apalagi modern dance. Tapi entah kenapa selalu dipilih anak-anak untuk menjadi pendamping pada event-event; live in ke desa terpencil, futsal, basket, dance, dan band ; diluar sekolah. Terbukti spirit dan support beliau berdua menjadi semangat terbaik bagi anak-anak Karitas 3.
Anak-anak ‘Lexus’ dance pun berhasil lolos masuk babak final kompetisi dance di Univ.Widya Mandala. Lalu pada sepekan acara Deteksi Convention 2008 di hall PTC.
Pada pertangahan bulan Maret 2009, pak Kusnan dan pak David, berencana akan mengundurkan diri. Menurut penuturan pak Kusnan ; Hal itu disebabkan karena perilaku pak Setyo yang tidak transparan dalam hal dana kegiatan acara MusicFest 2009 yang menghabiskan puluhan juta rupiah. Namun kami semua mencegahnya, beberapa anak sempat menangis, hingga ada salah satu dari kami yang membuang
Prestasi-prestasi terbaik pun terukir sudah dalam hitungan bulan keberadaan beliau berdua mendampingi anak-anak di Karitas 3. Tercatat:
- Pak Kusnan mengerahkan 130 anak-anak Karitas 3 untuk beraksi di Deteksi Convention 2008, alhasil kita berhasil meraih predikat dan piala The Best Campaign.
- Pak David berhasil melambungkan AKAR band meraih Juara Pertama/Band terbaik dalam Univ.Ciputra Band Chronicle Festival.
- Pak David kembali berhasil membangun REFAT band (yang masih kelas X) sebagai The Best Talented dalam Christmast Song Festival di ITC
- REFAT band berhasil lolos sebagai 8 band terbaik (menyisihkan 60 band) dalam Festival Band Pelajar SMA se-
- REFAT band berhasil lagi masuk sebagai Grand Finalist dan menyabet Bassist Terbaik dalam Sonora Music Competition.
- Hingga kemarin REFAT band kembali masuk dalam G-Walk Festival menyisihkan 50 band
Wajarlah jika pak Kusnan dan pak David bisa menyatu menjadi sahabat, guru, sekaligus orang tua kedua bagi anak-anak Karitas 3. Tak bisa dipungkiri, beliau berdua pantas kita sebut sebagai motor prestasi dan kemajuan bagi SMAK Karitas 3.
(dari berbagai sumber : Tim IKAN OSKAR)
0 comments:
Post a Comment