IBUKOTA LEBIH KEJAM DARIPADA IBU TIRI

Banyak orang yang mengetahui jika lebaran, kota besar seperti Jakarta akan menjadi sepi, disebabkan oleh para penduduknya yang mudik ke daerah asal. Namun ada yang berbanding terbalik, banyak orang dari kampung yang datang ke ibukota dengan harapan dapat memperbaiki nasibnya. ada perkataan "ibukota lebih kejam daripada ibu tiri" dan perumpamaan itu ada benarnya juga. Para pendatang menganggap bila mereka datang ke Jakarta, dapat merubah nasib mereka menjadi tak miskin lagi bahkan menjadi orang kaya. Pada kenyataannya bukan jadi orang kaya, mereka menjadi lebih miskin di Jakarta karena kurangnya kemampuan dan juga tidak memiliki ijazah. Banyak diantara mereka akhirnya menjadi pengemis, pengasong, pengamen atau sebagai pembantu rumah tangga.

Banyak cara yang dilakukan oleh para pengungsi untuk mendapat belas kasihan orang lain. Ada yang menggendong anak kecil, memakai baju kumal, berpakaian seperti banci ataupun berpura - pura menjadi orang cacat. Namun sekarang sering diadakan razia untuk memindahkan para pengemis tersebut ke panti sosial. Menurut data tahun 2004 jumlah "gepeng" di Jakarta terdapat 6884 orng yang terdiri dari 49 % pengemis, 35 % pengasong dan pengamen, dan 16 % tidak jelas. Maman Achdiyat, sebagai kadis bina mental dan kesos mengatakan "Kami akan terus berusaha menghilangkan para pengemis, pengamen dan juga gelandangan karena kami ingin pemandangan di Jakarta menjadi lebih indah".

oleh:
Camelia A.R

0 comments: